Legenda Patih Sampun Kabupaten Pemalang

Legenda Patih Sampun Kabupaten Pemalang
Share

 Bagi Sobat Blogger yang merupakan warga Kabupaten Pemalang atau minimal pernah singgah di Kabupaten Pemalang pastinya pernah mendengar tentang Patih Sampun, apalagi nama Patih Sampun dijadikan sebagai nama sebuah taman kota yang letaknya di Desa Bojongbata Kecamatan Pemalang Kabupaten Pemalang Jawa Tengah. Namun apakah Sobat Blogger sudah tahu mengenai asal muasal Nama Patih Sampun tersebut?, pada kesempatan ini Saya ingin berbagi informasi mengenai asal muasal Nama Patih Sampun tersebut. Dan berikut merupakan penjelasannya :

Legenda Patih Sampun Kabupaten Pemalang

Kisah Dibalik Nama Patih Sampun

Patih Sampun merupakan nama seorang tokoh masa lalu di Kabupaten Pemalang, Patih Sampun sendiri sebenarnya memiliki nama asli, yaitu Syamsudin alias Salamhudin. Syamsudin alias Salamhudin merupakan kakak dari Pangeran Yusuf dari Kerajaan Cirebon, selain itu beliau juga masih keturunan dari Sunan Gunung Jati salah satu dari tokoh Wali Songo.

Adapun asal muasal dari Nama Patih Sampun itu sendiri dikarenakan ketidak sengajaan, diceritakaan pada saati itu Syamsudin alias Salamhudin sedang melakukan perjalanan dari tanah Pasundan menuju Kerjaan Majapahit. Setibanya di Kabupaten Pemalang beliau terjebak dalam akar pohon yang oleh warga setempat dikenal dengan mana oyot nimang. Sehingga dirinya tidak bisa keluar dan hanya melingkar-melingkar di Kabupaten Pemalang selama beberapa hari.

Syamsudin alias Salamhudin yang saat itu menyadari bahwa dirinya mengalami kekalahan dalam perang energi kanuragan oleh penguasa Kadipaten Pemalang saat itu. Hingga akhirnya Syamsudin alias Salamhudin berinisiatif untuk bertemu dengan Bahurekso Kadipaten Pemalang, yang saat itu bernama Ki Sambung Yudo untuk meminta pertolongan.

Singkatnya, Ki Sambung Yudo tertarik dengan kepiwaian Syamsudin alias Salamhudin dan kemudian mengangkatnya menjadi Patih Pemalang dengan gelar Patih Jiwo Negoro. Saat Pemalang dibawah kekuasaan Adipati Anom, Pangeran Benowo sang pemegang tahta, mengutus Patih Jiwo Negoro untuk membangun dua jembatan di Sungai Banger dan Sungai Srengseng.

Pada saat diberi mandat tersebut Patih Jiwo Negoro mengatakan bahwa dua jembatan tersebut sudah jadi, dan saat Pangeran Benowo menuju lokasi pembangungan jembatan tersebut untuk membuktikan kebenarannya, ternyata apa yang dikatakan oleh Patih Jiwo Negoro benar adanya, sehingga membuat Pangeran Benowo tercengang.

Kemudian Pangeran Benowo memberi mandat lagi kepada Patih Jiwo Negoro untuk membangun jembat lagi di dua sungai lainnya di Pemalang, Patih Jiwo Negoro pun kembali mengatakan dua jembatan tersebut sudah selesai dibangun.

Karena Pangeran Benowo sudah yakin dengan pengabdian dan dedikasi dari Patih Jiwo Negoro, kali ini Pangeran Bonowo tidak memeriksa dua jembatan tersebut. Dan dibulan-bulan berikutnya secara berturut-turut Patih Jiwo Negoro diberi mandat untuk membangun jembatan lainnya.

Total jembatan yang dibangun oleh Patih Jiwo Negoro adalah 15 (lima belas) jembatan, diantaranya adalah Jembatan Gianti, Jembatan Kali Waluh, Jembatan Comal, Jembatan Plawangan, Jembatan Pesapen, Jembatan Slarang, Jembatan Siraja, dan masih banyak lagi.

Nama Patih Sampun sendiri disematkan kepada Patih Jiwo Negoro dikarenakan setiap kali diperintah oleh Adipati, dirinya selalu mengatakan "Sampun Dados" yang jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia artinya adalah "Sudah Jadi". 

Demikian artikel mengenai Legenda Patih Sampun Kabupaten Pemalang, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian, terimakasih dan Salam Blogger.

0 Response

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel