Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus

Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus
Share

 Rufus merupakan sebuah aplikasi yang dirancang untuk mengubah Flashdisk kita menjadi media bootable, aplikasi Rufus ini gratis, ringan dan portable dan berikut merupakan pembahasan lengkap mengenai Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus :

Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus

Alat dan bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut:

1. Software/aplikasi Rufus, bisa sobat unduh/download melalui link di bawah ini:

Download Rufus

2. Flashdisk minimal 8 GB (usahakan kosong)

3. File Iso Windows 10, bisa sobat unduh/download secara langsung di website resmi Microsoft

Langkah-Langkah Membuat Flashdisk Bootable Menggunakan Rufus

1. Tancapkan Flashdisk ke PC;
2. Buka software/aplikasi Rufus;
3. Lakukan seperti pada langkah-langkah di bawah ini:

a. Pastikan Flashdisk kita sudah terdeteksi di aplikasi Rufus, seperti contoh pada gambar di bawah ini:

Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus

Pada gambar di atas, nama/label dari Flashdisk Saya adalah win1064efi dengan kapasitas 16 GB.

b. Klik pada tombol Select, untuk menentukan file Iso Windows.

Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus

c. Setelah file Iso Windows sudah kita tentukan/pilih, selanjutnya adalah menentukan Partition Scheme, yaitu MBR atau GPT. Apa itu Skema Partisi MBR dan GPT? berikut penjelasan singkatnya:

Skema Partisi MBR/Partition Scheme MBR

MBR (Master Boot Record) adalah arsitektur partisi hardisk yang tugasnya memegang informasi tentang file sistem, logical partition dan pengaturan sistem. Jika kita menilik sejarah, MBR sudah ada sejak tahun 1983 dikeluarkan oleh IBM berbarengan dengan sistem operasi DOS. Hingga sekarang ini sistem operasi DOS masih tetap berjalan.

Salah satu kegunaan dari MBR yang paling terlihat adalah saat proses booting komputer. Pada saat booting, partisi MBR akan mencari lokasi boot sector berada. Boot sector ini berisi file dan informasi yang diperlukan sistem untuk proses booting dari startup sampai finish ke tampilan desktop.

Kekurangan Partisi MBR

Ada beberapa alasan yang menjadikan partisi MBR ini mulai ditinggalkan sekarang ini, berikut pembahasannya:

  • Partisi MBR hanya mampu mendukung media penyimpanan hardisk maksimal 2 TB.
  • Partisi MBR hanya mampu mendukung pembuatan maksimal 4 primary partition pada hardisk.
  • Jika ingin membuat lebih dari satu partisi dalam hardisk, maka harus mengorbankan primary partition menjadi extended partition.
  • Lokasi file system hanya ada pada sector pertama hardisk, jadi jika terjadi corrupted atau error maka komputer gagal booting solusinya harus install ulang.
  • Mulai sekarang ini terutama pada komputer dan laptop generasi terbaru sudah beralih menggunakan GPT, jarang sekali ditemui yang menggunakan partisi model MBR.

Skema Partisi GPT/Partition Scheme GPT

GPT (GUID Partition Table) adalah teknologi partisi hardisk generasi terbaru menggantikan MBR. GPT merupakan teknologi yang ada pada UEFI BIOS generasi terbaru yang lebih canggih dan lengkap. Jadi komputer/laptop yang menggunakan partisi GPT harus menggunakan UEFI.

Kelebihan dari GPT ini bisa membuat sampai 128 primary partition, tentunya ini lebih banyak dari partisi MBR yang hanya mengizinkan 4 primary partition saja. Untuk kapasitas penyimpanan hardisknya juga jauh lebih besar bisa sampai dengan 9,44 ZB (1 ZB setara 1 Juta TB). Bisa terbayang kan berapa besar data yang bisa disimpan di partisi GPT?

Sejarahnya GPT mulai dikembangkan pada tahun 1990-an, akhirnya GPT menjadi bagian dari UEFI yang menjadi pengganti BIOS seri lama. Baru beberapa tahun terakhir setelah kemunculan Windows 8 GPT mulai banyak digunakan.

Perbedaan Partisi MBR dan Partisi GPT

  • Hardisk dengan partisi MBR hanya bisa maksimal 4 partisi saja, sedangkan untuk GPT mampu menampung sampai 128 partisi.
  • Kapasitas penyimpanan MBR hanya 2 TB saja sedangkan GPT bisa sampai 9,44 ZB.
  • Jika partisi MBR ingin menambah partisi lebih dari 4, maka harus mengorbankan partisi primer.
  • Partisi MBR hanya ada satu partisi saja yang bisa digunakan untuk menyimpan sistem operasi, sedangkan untuk partisi GPT sistem operasi tersebut sudah di backup pada partisi lain sehingga lebih aman.
  • Hardisk dengan partisi MBR bisa digunakan untuk berbagai sistem operasi.
  • Hardisk GPT hanya bisa digunakan untuk sistem operasi Windows 64-bit saja.
  • Rekomendasi sistem operasi untuk partisi MBR menggunakan Windows 7 ke bawah, sedangkan untuk partisi GPT bisa menggunakan Windows 8 keatas.
  • Untuk kecepatan booting hardisk MBR lebih lambat dibandingkan hardisk GPT.
  • Bahasa yang digunakan pada hardisk MBR menggunakan bahasa Assembler, sedangkan untuk GPT sudah menggunakan C-language.
Sumber : https://qwords.com/blog/perbedaan-mbr-dan-gpt/

d. Disini Saya akan memilih partisi GPT, maka berikut ini merupakan setting-an di aplikasi Rufus:

Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus

  • Pada Volume label silahkan isikan sesuai dengan keinginan Sobat Blogger; dan
  • Pada pilihan File System silahkan pilih NTFS.
e. Jika sudah, silahkan klik tombol START.

Tunggu hingga proses selesai, jika sudah silahkan eject Falshdisk. Dan Flashdisk pun sudah bisa kita gunakan untuk meng-install.

Catatan : Ciri-ciri PC/Laptop di-install menggunakan partisi GPT adalah saat dinyalakan (booting) muncul logo dari merk Laptop/motherboard

Demikian pembahasan mengenai Cara Membuat Flashdisk Bootable Windows 10 Menggunakan Rufus, mudah-mudahan apa yang sudah Saya sampaikan pada kesempatan ini bisa bermanfaat untuk kita semuanya. Sekian, terimakasih dan selamat mencoba.

0 Response

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar Anda :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel